MbahOto.com – Uji coba penggunaan Biodiesel B50 pada kendaraan saat ini sedang dilakukan. Biodiesel B50 adalah campuran antara Solar 50% dan biofuel 50% yang berbahan dasar kelapa sawit. Uji coba ini dilakukan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) yang berbasis di Medan, Sumatera Utara. Dimulai pada hari Jum’at 25 Januari 2019. Rute yang akan ditempuh adalah dari Medan menuju Jakarta, kemudian kembali lagi dari Jakarta menuju Medan.
Menurut Direktur PPKS Hasril Hasan Siregar, roadtest ini bertujuan untuk melengkapi data penelitian biodiesel dan mendukung pemerintah meningkatkan penggunaan biodiesel. Yang selanjutnya bisa meningkatkan nilai tambah dan penggunaan CPO untuk dalam dan luar negeri.
Dalam roadtest ini PPKS menggunakan mobil Toyota Innova Reborn bermesin 2GD yang memiliki lubang injektor lebih kecil bila dibanding pendahulunya 2KD. Karena penyumbatan lubang injektor menjadi momok yang menakutkan bagi pengguna diesel modern. Yang ujung-ujung nya menuding biodiesel sebagai biang keladi.
Memang diantara sifat biodiesel ini adalah sebagai deterjen yang bisa menguras kotoran di tangki bahan bakar. Akibatnya, kotoran akan bercampur dengan bahan bakar, kemudian masuk ke ruang bakar melalui injektor.
Pemerintah Indonesia akhir-akhir ini sedang menggalakkan program Biodiesel. Terbukti dengan diluncurkannya produk Biodiesel B10 pada tahun 2013 kemudian B20 pada akhir tahun 2018 lalu yang saat ini sangat mudah didapatkan di SPBU seluruh Indonesia. Biodiesel B20 ini adalah campuran 20% FAME (Fatty Acid Methyl Ester) dengan solar murni 80%.
Tujuannya adalah untuk mengurangi impor minyak bumi yang terus menerus menggerogoti devisa negara. Juga untuk menyejahterakan petani sawit dengan menjaga stabilitas harga CPO. Biodiesel juga dapat mengurangi emisi Gas Ruma Kaca.
Tahun 2019, pemerintah menargetkan penggunaan Biodiesel B30, kemudian Biodiesel B50 di tahun 2025.
Bagaimanakah menurut anda? Apakah Biodiesel B50 layak untuk dikonsumsi diesel modern? Tulis komentar anda di bawah.